LAS LISTRIK 1
.
Pengertian las listrik Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana
logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat
didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik
menarik antara atom. Sebelum atomatom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang
akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida. 2.
Mesin las listrik Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga
listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan
suatulengkung listrik las. Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari: Motor
bensin atau diesel Gardu induk Tegangan pada mesin las listrik biasanya : 110
volt 220 volt 380 volt Antara jaringandengan mesin las pada bengkel terdapat
saklar pemutus. Mesin las digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk
pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.
Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda
kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja. Jenis-jenis mesin las las
listrik terbagi atas : Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC)
Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dengan tegangan yang lebih rendah
pada lengkung listrik.
Keuntungan
– keuntungan mesin las AC antara lain : Busur nyala kecil, sehingga memperkecil
kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las Perlengkapan dan perawatan
lebih murah Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC) Mesin ini mengubah
arus listrik bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus listrik searah (DC)
keluar. Pada mesin AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa
mempengaruhi
perubahan panas yang timbul pada busur nyala. Keuntungan-keuntungan mesin las
DC antara lain : Busur nyala stabil Dapat menggunakan elektroda bersalut dan
tidak bersalut Dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut Dapat
mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP Dapat dipakai untuk mengelas pada
tempat-tempat yang lembab dan sempit 3. Pengkutuban elektroda Pengkutuban
Langsung Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal
negatif dan . kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering
disebut sebegai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-).
Pengkutuban
terbalik Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal
positif dan kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik
sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)
Perlengkapan Keselamatan Kerja Helm
Las Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungi kulit muka dan
mata dari sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat
merusak kulit maupun mata,Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus
yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Sinar
Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata
langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harus
mengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca
las. Ukuran kaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan
pengelasan. Umumnya penggunaan kaca las adalah sebagai berikut: No. 6.
dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper.
No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10 untuk pengelasan
dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai 400
amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper. Untuk melindungi kaca
penyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan
kaca putih. Sarung Tangan (Welding Gloves) Sarung tangan dibuat dari
kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda.
Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.
Apron Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang
dibuat dari kulit atau dari asbes. Ada beberapa jenis/bagian apron :
apron lengan apron lengkap apron dada Sepatu Las Sepatu las berguna
untuk melindungi kaki dari semburan bunga api, Bila tidak ada sepatu
las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai
asker Las Ma Jik tidak mem ka mungkinkan adanya kam las dan v mar
ventilasi yan baik, ma gunakan ng aka nlah masker las, agar te erhindar
dar asap dan debu las yang beracun. ri d g
amar Las Ka Kamar Ias dib buat dari bahan tahan. .api. Kamar las pentin
agar ora r ng ang yang ad da disekitarn tidak terg nya ganggu oleh
cahaya las. h Untuk me engeluarkan gas, sebaikn kamar l dilengkap las pi
nya dangan si istim ventila Didalam kamar las ditempatka asi: m s an
meja Ias. Meja las h . harus bersih dari bahan h n-bahan yan ng mudah
terbakar agar terhind dar dari kemungkina an
a n kan as ga terjadinya kebakaran oleh percik terak la dan bung api.
Jak Las ket Jak pelindung badan+tan ket g ngan yang teb dari kul buat lit/asbes
LAS GAS OKSI ASETELIN
Pengertian Las Oksi-Asetilin Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
2. Bahan Bakar Gas Asetilin ( C2H2 ) Asetilena (Nama sistematis: etuna)
adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus
C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya
terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena,
kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom
karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini
menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus,
dengan sudut C-C-H sebesar 180°. Propan Propana adalah senyawa alkana
tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat
dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang
tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada
pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai
bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah. 3.
Peralatan Las Oksi Asetilin Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk
menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas
dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini
sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium.
Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga
besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan
kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk
membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen
atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
Katup Tabung Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka
digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung.
Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan,
sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material
Baja.
Regulator Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk tekann
mengurangi atau
menurunkan
hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk
mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau
pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus
dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat
bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup
pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja
dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Selang gas Untuk
mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang
gas. Untuk memenuhi
persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam
pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana
membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan
kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi
informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang
mengalir dalam selang. Torch ( Pembakar ) Gas yang dialirkan melalui
selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan
akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas,
toch memiliki dua fungsi yaitu : • Sebagai pencampur gas oksigen dan gas
bahan bakar. • Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. Torch dapat
dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur. Dibedakan atas : •
Injector⎫ torch (tekanan rendah) Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan
bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. • Equal
pressure torch (torch⎫ bertekanan sama) Pada torch ini, tekanan gas
oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama
besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung
dalam tekanan yang sama. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas : •
Toch normal • Torch ringan/kecil Menurut jumlah saluran nyala api.
Dibedakan atas : • Torch nyala api tunggal • Torch nyala api jamak
Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas : • Torch untuk gas asetilen •
Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain. Menurut aplikasi. Dibedakan
atas :
• Torch manual • Torch otomatik/semi otomatik Pematik api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.
Tip Cleaner Alat ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.
http://lasmarkazuna.blogspot.com/2012/07/makalah-las-listrik-las-gas.html